Sifat Fisika dan Sifat Kimia (Reaksi Kimia) Unsur Emas

WARNING!

Artikel-artikel yang berkaitan dengan emas (gold):

1. Emas: 28 Fakta Menyilaukan Mata Tentang Emas

2. Perbedaan Emas Putih (Emas) dengan Emas Putih (Platina)

3. Pemakaian Senyawa Emas: Obat Radang Sendi dan Covid-19

4. Senyawa-Senyawa Dari Unsur Emas

5. Sifat Fisika dan Sifat Kimia (Reaksi Kimia) Unsur Emas

6. Bakteri Cupriavidus metalliduran : Bakteri yang dapat Mengubah Racun Menjadi Emas Murni 24K

7. Kegunaan Emas: Gelas Cranberry atau Gold Ruby dan Lapisan Emas pada Badan Pesawat Pesawat Luar Angkasa

8. Emas: Penggunaan Emas di Bidang Industri, Kedokteran, Komputer, Perhiasan, dan Lain-Lain

9. Cara-Cara Menambang Emas

10. Emas: Inilah Jenis-Jenis Emas dalam Kehidupan

11. Emas: Sifat, Karat, dan Uji Kemurnian Emas

 

 

Mohon maaf, karena saya tidak mengaktifkan link pada judul artikelnya. Jika teman-teman tertarik ingin membacanya, silahkan copy judul artikel, lalu masukan pada kotak "PENCARIAN" yang ada di blog ini.



Dalam tabel periodik unsur, emas memiliki lambang Au dan nomor atom 79. Unsur ini termasuk golongan transisi, tepatnya golongan 11 atau  IB. Dalam keadaan murni, emas berwarna kuning cerah, lunak, mudah ditempa, dan ulet.


SIFAT FISIKA DAN KIMIA

Setiap materi memiliki sifat yang berbeda antara materi yang satu dengan yang lainnya, walaupun memiliki wujud yang sama. Dengan diketahuinya sifat suatu materi, maka kita dapat menghindari atau mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Berdasarkan jumlah dan ukuran suatu materi dikenal 2 sifat materi yaitu sifat intrinsik (intensif) dan sifat ekstrinsik (ekstensif).

Sifat intrinsik merupakan sifat khas yang dimiliki materi tanpa memperhatikan jumlah dan ukuran materi. Contoh: warna, rasa, wujud, massa jenis, titik didih, titik lebur, kelarutan, mudah terbakar dan bau. Sifat ekstrinsik merupakan sifat materi yang bergantung pada jumlah dan ukuran materi. Contoh massa, volume dan kandungan energi (entalpi).

Selain kedua sifat di atas, dikenal pula dua sifat materi yang lain yakni sifat fisika dan sifat kimia. Sifat kimia tergolong sifat intrinsik, tetapi sifat fisika ada yang tergolong berupa sifat intrinsik dan ada pula yang tergolong sifat ekstrinsik.

Beberapa sifat fisika emas disajikan pada Tabel di bawah ini.

 

 

SIFAT FISIKA

 

Wujud

Padat

Warna

Kuning cerah (sedikit kemerahan)

Titik leleh

1.064,18 °C

Titik didih

2.970 °C

Massa jenis

19,30 g/cm3

Kekerasan

2,5 mohs

Kemagnetaan

Diagmagnetik (ditolak medan magnet)

Entalpi Fusi (Heat of fusion)

12,55 kJ / mol

Entalpi Penguapan (Heat of vaporization)

342 kJ/mol

kapasitas kalor (Molar heat capacity)

25,418  J/(mol·K)

Resistivitas listrik (Electrical resistivity)

22.14 nΩ·m (pada 20 °C)

Konduktivitas termal (Thermal conductivity)

318 W/(m·K)

Kekuatan tarik (Tensile strength)

120 MPa

Struktur Kristal

kubus berpusat-muka (Face-centered cubic)

 

Sejak zaman dulu hingga saat ini, emas memiliki tempat istimewa di hati dan pikiran manusia. Hal ini tidak terlepas dari sifat emas yang mengagumkan, seperti:

- dapat menghantarkan arus listrik dengan baik.

- tidak mudah dioksidasi.

- sangat mudah bentuk.

- bisa ditarik menjadi kawat.

- bisa dipalu menjadi lembaran tipis.

- bisa dipadukan dengan banyak logam lainnya.

- bisa dicairkan dan dituang ke dalam bentuk yang sangat detail.

- memiliki warna yang indah dan cemerlang. 

 

 

REAKSI KIMIA EMAS

Sifat kimia yaitu sifat materi yang berhubungan dengan pembentukan materi baru atau sifat materi yang berkaitan dengan perubahan kimia. Perubahan kimia yaitu perubahan materi yang disertai pembentukan materi baru.

Perubahan kimia disebut juga reaksi kimia dan biasanya ditulis dalam bentuk persamaan reaksi. Persamaan reaksi yaitu pemaparan atau penulisan reaksi kimia menggunakan rumus kimia zat yang terlibat dalam suatu reaksi.

Reaksi kimia emas dengan beberapa zat sebagai berikut.

 

a. Reaksi emas dengan udara

Logam emas stabil di udara dalam kondisi normal. Namun emas larut dalam larutan sianida dalam keberadaan udara.

 

b. Reaksi emas dengan air

Emas tidak bereaksi dengan air.

 

c. Reaksi emas dengan halogen

Logam emas bereaksi dengan klor, Cl2, atau brom, Br2, membentuk trihalida, emas(III) klorida, AuCl3, dan emas(III) bromida, AuBr3. Di sisi lain, logam emas bereaksi dengan iodium, I2, untuk membentuk emas monohalide, emas(I) iodida, AuI.

2Au(s) + 3Cl2(g) → 2AuCl3(s)

2Au(s) + 3Br2(g) → 2AuBr3(s)

2Au(s) + I2(g) → 2AuI(s)

 

Larutan klorin, Cl2, dan trimetilammonium klorida, [NHMe3]Cl, dalam asetonitril, MeCN, melarutkan emas.

 

d. Reaksi emas dengan asam

Satu-satunya pelarut yang dapat melarutkan emas adalah air raja atau aqua regia. Air raja merupakan campuran antara asam nitrat pekat (HNO3) dan asam klorida pekat (HCl) dengan perbandingan volume 1:3. Larutan ini bersifat sangat korosif mengeluarkan uap berwarna kuning.

Hanya larutan inilah yang sanggup melarutkan raksa, timbal, emas dan platina. Logam-logam ini dianggap sebagai logam yang paling mulia menurut deret Volta. Karena dapat melarutkan logam mulia maka campuran ini dinamakan sebagai aqua regia atau air raja. 

Namun perlu diperhatikan bahwa air raja sifatnya kurang stabil, sehingga larutan ini baru dibuat jika akan dipakai. Reaksi yang terjadi antara emas dengan air raja sebagai sebagai berikut.

Au(s) + 3HNO3(aq) + 4HCl(aq) → HAuCl(aq) + 3NO2(g) + 3H2O(l)

 

Emas yang telah larut dalam air raja dapat diperoleh kembali dengan cara pengendapan. Oleh sebab itu, air raja sering digunakan untuk memproduksi emas dengan kemurnian tinggi, sekitar 99,99%.

 

e. Reaksi emas dengan basa

Emas tidak bereaksi dengan larutan basa.

 

f. Reaksi emas dengan sianida

Emas membentuk kompleks dengan sianida. Dalam keadaan tanpa oksigen, natrium sianida dapat bereaksi secara perlahan dengan emas. Reaksi akan berlangsung cepat dengan adanya oksigen, berikut persamaan reaksinya:

Au(s) + 8NaCN(aq) + O2(g) + H2O(l) → 4NaAu(CN)2(aq) + 4NaOH(aq)

 

Pembentukan kompleks sianida ini digunakan untuk ekstraksi perak dalam bentuk padat.

 

g. Reaksi emas dengan hidrogen

Emas tidak bereaksi dengan hidrogen, tetapi hidrogen dapat dilarutkan dalam emas.

Setiap materi memiliki sifat yang berbeda antara materi yang satu dengan yang lainnya, walaupun memiliki wujud yang sama. Dengan diketahuinya sifat suatu materi, maka kita dapat menghindari atau mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Berdasarkan jumlah dan ukuran suatu materi dikenal 2 sifat materi yaitu sifat intrinsik (intensif) dan sifat ekstrinsik (ekstensif).

Sifat intrinsik merupakan sifat khas yang dimiliki materi tanpa memperhatikan jumlah dan ukuran materi. Contoh: warna, rasa, wujud, massa jenis, titik didih, titik lebur, kelarutan, mudah terbakar dan bau. Sifat ekstrinsik merupakan sifat materi yang bergantung pada jumlah dan ukuran materi. Contoh massa, volume dan kandungan energi (entalpi).

Selain kedua sifat di atas, dikenal pula dua sifat materi yang lain yakni sifat fisika dan sifat kimia. Sifat kimia tergolong sifat intrinsik, tetapi sifat fisika ada yang tergolong berupa sifat intrinsik dan ada pula yang tergolong sifat ekstrinsik.

Beberapa sifat fisika emas disajikan pada Tabel di bawah ini.

 

 

SIFAT FISIKA

 

Wujud

Padat

Warna

Kuning cerah (sedikit kemerahan)

Titik leleh

1.064,18 °C

Titik didih

2.970 °C

Massa jenis

19,30 g/cm3

Kekerasan

2,5 mohs

Kemagnetaan

Diagmagnetik (ditolak medan magnet)

Entalpi Fusi (Heat of fusion)

12,55 kJ / mol

Entalpi Penguapan (Heat of vaporization)

342 kJ/mol

kapasitas kalor (Molar heat capacity)

25,418  J/(mol·K)

Resistivitas listrik (Electrical resistivity)

22.14 nΩ·m (pada 20 °C)

Konduktivitas termal (Thermal conductivity)

318 W/(m·K)

Kekuatan tarik (Tensile strength)

120 MPa

Struktur Kristal

kubus berpusat-muka (Face-centered cubic)

 

Sejak zaman dulu hingga saat ini, emas memiliki tempat istimewa di hati dan pikiran manusia. Hal ini tidak terlepas dari sifat emas yang mengagumkan, seperti:

- dapat menghantarkan arus listrik dengan baik.

- tidak mudah dioksidasi.

- sangat mudah bentuk.

- bisa ditarik menjadi kawat.

- bisa dipalu menjadi lembaran tipis.

- bisa dipadukan dengan banyak logam lainnya.

- bisa dicairkan dan dituang ke dalam bentuk yang sangat detail.

- memiliki warna yang indah dan cemerlang. 

 

REAKSI KIMIA EMAS

Sifat kimia yaitu sifat materi yang berhubungan dengan pembentukan materi baru atau sifat materi yang berkaitan dengan perubahan kimia. Perubahan kimia yaitu perubahan materi yang disertai pembentukan materi baru.

Perubahan kimia disebut juga reaksi kimia dan biasanya ditulis dalam bentuk persamaan reaksi. Persamaan reaksi yaitu pemaparan atau penulisan reaksi kimia menggunakan rumus kimia zat yang terlibat dalam suatu reaksi.

Reaksi kimia emas dengan beberapa zat sebagai berikut.

 

a. Reaksi emas dengan udara

Logam emas stabil di udara dalam kondisi normal. Namun emas larut dalam larutan sianida dalam keberadaan udara.

 

b. Reaksi emas dengan air

Emas tidak bereaksi dengan air.

 

c. Reaksi emas dengan halogen

Logam emas bereaksi dengan klor, Cl2, atau brom, Br2, membentuk trihalida, emas(III) klorida, AuCl3, dan emas(III) bromida, AuBr3. Di sisi lain, logam emas bereaksi dengan iodium, I2, untuk membentuk emas monohalide, emas(I) iodida, AuI.

2Au(s) + 3Cl2(g) → 2AuCl3(s)

2Au(s) + 3Br2(g) → 2AuBr3(s)

2Au(s) + I2(g) → 2AuI(s)

 

Larutan klorin, Cl2, dan trimetilammonium klorida, [NHMe3]Cl, dalam asetonitril, MeCN, melarutkan emas.

 

d. Reaksi emas dengan asam

Satu-satunya pelarut yang dapat melarutkan emas adalah air raja atau aqua regia. Air raja merupakan campuran antara asam nitrat pekat (HNO3) dan asam klorida pekat (HCl) dengan perbandingan volume 1:3. Larutan ini bersifat sangat korosif mengeluarkan uap berwarna kuning.

Hanya larutan inilah yang sanggup melarutkan raksa, timbal, emas dan platina. Logam-logam ini dianggap sebagai logam yang paling mulia menurut deret Volta. Karena dapat melarutkan logam mulia maka campuran ini dinamakan sebagai aqua regia atau air raja. 

Namun perlu diperhatikan bahwa air raja sifatnya kurang stabil, sehingga larutan ini baru dibuat jika akan dipakai. Reaksi yang terjadi antara emas dengan air raja sebagai sebagai berikut.

Au(s) + 3HNO3(aq) + 4HCl(aq) → HAuCl(aq) + 3NO2(g) + 3H2O(l)

 

Emas yang telah larut dalam air raja dapat diperoleh kembali dengan cara pengendapan. Oleh sebab itu, air raja sering digunakan untuk memproduksi emas dengan kemurnian tinggi, sekitar 99,99%.

 

e. Reaksi emas dengan basa

Emas tidak bereaksi dengan larutan basa.

 

f. Reaksi emas dengan sianida

Emas membentuk kompleks dengan sianida. Dalam keadaan tanpa oksigen, natrium sianida dapat bereaksi secara perlahan dengan emas. Reaksi akan berlangsung cepat dengan adanya oksigen, berikut persamaan reaksinya:

Au(s) + 8NaCN(aq) + O2(g) + H2O(l) → 4NaAu(CN)2(aq) + 4NaOH(aq) 


Pembentukan kompleks sianida ini digunakan untuk ekstraksi perak dalam bentuk padat.

 

g. Reaksi emas dengan hidrogen

Emas tidak bereaksi dengan hidrogen, tetapi hidrogen dapat dilarutkan dalam emas.


SUMBER RUJUKAN

Pradyot Patnaik, Ph.D. 2001. Handbook of Inorganic Chemicals. McGraw-Hill.



Tidak ada komentar:

IKUTI

KONTAK

Nama

Email *

Pesan *