Merkuri(II) sulfat atau Merkuri Sulfat | Manfaat, Sifat Fisika, Pembuatan, Reaksi Kimia



Merkuri(II) sulfat atau mercury(II) sulfate adalah senyawa anorganik yang mempunyai rumus kimia HgSO4 dan massa molekul Relatif (Mr) 296,65.

Senyawa ini sering disebut pula sebagai:

- merkuri sulfat (mercuric sulfate).

- merkuripersulfat (mercurypersulfate)

- merkuri bisulfate (mercury bisulfate)


Pada tahun 1932, perusahaan kimia Jepang Chisso Corporation mulai menggunakan merkuri sulfat sebagai katalisator untuk memproduksi asetaldehida dari asetilena dan air.

Meskipun belum diketahui pada saat itu, metilmerkuri terbentuk sebagai produk samping dari reaksi ini. Paparan dan konsumsi produk limbah merkuri, termasuk methylmercury, yang dibuang ke Teluk Minamata oleh Chisso diyakini menjadi penyebab penyakit Minamata di Minamata, Jepang.


1. Manfaat atau Kegunaan

Dalam kehidupan sehari-hari merkuri(II) sulfat memiliki beberapa manfaat, yakni sebagai berikut.

- sebagai elektrolit untuk baterai primer. 

- untuk ekstraksi emas dan perak dari pirit (roasted pyrites).

- sebagai katalis dalam reaksi organik seperti konversi asetilena menjadi asetaldehida.

- sebagai reagen untuk pewarna anggur.


2. SIfat Fisik atau Sifat Fisika

Sifat fisika raksa(II) sulfat sebagai berikut.

- kristal monoklinik putih

- hidroskopis

- massa jenis atau kepadatan (density) 6,47 g/mL

- terurai dalam air

- larut dalam asam sulfat encer panas, asam klorida, dan larutan natrium klorida pekat.

- tidak larut dalam alkohol, aseton, dan amonia.


3. Pembuatan atau Produksi

Merkuri (II) sulfat dibuat dengan cara memanaskan merkuri dengan asam sulfat pekat berlebih; atau dengan melarutkan merkuri(II) oksida dalam asam sulfurat pekat. 

Persamaan reaksinya:

Hg + 2 H2SO4 → HgSO4 + SO2 + 2 H2O


Larutannya kemudian diuapkan berulang kali untuk menghasilkan garam anhidrat putih. 

Jika terdapat sedikit air maka akan terbentuk kristal garam monohidrat, HgSO4•H2O, yang tidak berwarna. 

Jika terdapat banyak air, maka akan mengalami hidrolisis membentuk basa sulfat yang berwarna kuning, HgSO4•2HgO.

Selain cara di atas, raksa(II) sulfat dapat pula diproduksi dengan cara mereaksikan alkali sulfat, seperti natrium atau kalium sulfat, dengan larutan merkuri(II) nitrat.


4. Sifat Kimia atau Reaksi Kimia

a. Pemanasan

Pada awal pemanasan, merkuri(II) sulfat akan berubah secara perlahan menjadi kuning, kemudian menjadi merah kecoklatan. Jika terus dilakukan pemanasan hingga menjadi merah, maka mercuric sulfate akan terurai menjadi logam merkuri, sulfur dioksida, dan oksigen.

Persamaan reaksinya:

HgSO4 → Hg + SO4 + O2


b. Reaksi hidrolisis

Di dalam air, merkuri(II) sulfat akan terhidrolisis membentuk sulfat basa HgSO4•2HgO.


5. Bahaya

Menghirup HgSO4 dapat menyebabkan keracunan akut. Beberapa gejala yang terjadi karena menghirup raksa(II) sulfat adalah: 

- menyebabkan sesak di dada

- kesulitan bernapas

- batuk dan nyeri. 

Paparan HgSO4 pada mata dapat menyebabkan ulserasi konjungtiva dan kornea. 

Merkuri sulfat yang terkena kulit dapat menyebabkan dermatitis sensitisasi. 

Terakhir, menelan merkuri(II) sulfat akan menyebabkan: 

- nekrosis

- nyeri

- muntah.

Jika menelan dalam jumlah yang memadai, kematian bisa terjadi dalam beberapa jam karena adanya kolaps pembuluh darah perifer.



 

SUMBER RUJUKAN

  • Pradyot Patnaik, Ph.D. 2001. Handbook of Inorganic Chemicals. McGraw-Hill. ISBN 0-07-049439-8.



Tidak ada komentar:

IKUTI

KONTAK

Nama

Email *

Pesan *