Tampilkan postingan dengan label Barium. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Barium. Tampilkan semua postingan

Barium Hidroksida | Manfaat, Sifat Kimia, Sifat Fisika, Kegunaan, Bahaya

 

Barium  hidroksida (barium hydroxide) adalah senyawa anorganik yang mempunyai rumus kimia Ba(OH)2.

Senyawa ini sering juga disebut sebagai:

- caustic baryta

- barium hydrate


1. Manfaat atau Kegunaan

Beberapa kegunaan barium hidroksida sebagai berikut.

- digunakan untuk memproduksi sabun barium yang merupakan aditif untuk pelumas suhu tinggi.

- untuk pemurnian minyak nabati.

- vulkanisasi karet sintetis.

- digunakan dalam cairan pengeboran.

- digunakan dalam penghambat korosi.

- sebagai bahan dalam komposisi penyegel.

- digunakan dalam stabilisator plastic.

- untuk melunakkan air.


2. Sifat Fisik atau Sifat Fisika

Sifat fisika barium hidroksida sebagai berikut.


Barium Hidroksida Monohidrat (Ba(OH)2•H2O 

- berbentuk bubuk putih.

- massa jenis atau kepadatan (density) 3,743 g/mL.

- sedikit larut dalam air.

- larut dalam asam mineral encer.


Barium Hidroksida Oktahidrat,(Ba(OH)2•8H2O

- kristal monoklinik tak bewarna

- massa jenis atau kepadatan (density) 2,18 g/mL pada suhu 16 °C.

- indeks bias 1,50;

- titik leleh atau meleleh pada suhu 78 °C.

- tekanan uap 227 torr.

- kehilangan tujuh molekul air kristal, ketika larutannya mendidih tanpa adanya CO2 di atmosfer, membentuk barium hidroksida monohidrat padat. Pemanasan lebih lanjut menghasilkan pelelehan Ba(OH)2 anhidrat pada suhu 407 °C.

- mudah larut dalam air. Kelarutannya:

* 3,76 g/ 100 mL pada suhu 20 °C

* 11,7 g/100 mL pada suhu 50 °C.

- larut dalam metanol

- sedikit larut dalam etanol

- tidak larut dalam aseton.


3. Produksi atau Persiapan

Barium hidroksida dibuat dengan cara melarutkan barium oksida dalam air panas. Setelah didinginkan akan terbentuk barium hidroksida oktahidrat (Ba(OH)2•8H2O).

Zat ini juga dibuat dengan cara pengendapan soda kaustik dari larutan barium sulfida berair. 

Persamaan reaksinya:

BaS + 2NaOH → Ba(OH)2 + Na2S


4. Sifat Kimia atau Reaksi Kimia 

a. Pemanasan

Barium hidroksida terurai menjadi barium oksida saat dipanaskan hingga 800 °C.


b. Reaksi dengan karbon dioksida

Reaksi dengan karbon dioksida menghasilkan barium karbonat. 


c. Reaksi dengan asam

Larutan barium hidroksida berair, bersifat sangat basa. Oleh sebab itu, akan mengalami reaksi netralisasi dengan asam. Jadi, Ba(OH)2 akan membentuk barium sulfat dan barium fosfat ketika bereaksi dengan asam sulfat dan asam fosfat. 


d. Reaksi dengan H2S

Reaksi dengan hidrogen sulfida menghasilkan barium sulfida.


5. Toksisitas

Barium hidroksida merupakan racun yang akut. Gejala toksik yang ditimbulkan senyawa kimia ini mirip dengan garam barium terlarut lainnya.


SUMBER RUJUKAN

Pradyot Patnaik, Ph.D. 2001. Handbook of Inorganic Chemicals. McGraw-Hill. ISBN 0-07-049439-8.


Senyawa Barium Lainnya:

Barium Peroksida


Barium Nitrat


Barium Oksida


Barium Karbonat


Barium Bromida


- Barium Klorida


- Barium Azida


Barium Sulfida


20Fakta Menarik Tentang Obesitas



Barium Klorida | Manfaat, Reaksi Kimia, Sifat Fisika, Pembuatan, Toksisitas

Barium klorida dihidrat


Barium klorida (barium chloride) adalah senyawa anorganik yang memiliki rumus kimia BaCl2 dan massa molekul relatif (Mr) 208,23. 

Sama seperti barium bromida, senyawa ini sering dijumpai dalam bentuk dihidrat (BaCl2•2H2O).


1. Manfaat atau Kegunaan

Beberapa manfaat dari bromium klorida sebagai berikut.

- digunakan untuk membuat pigmen Lithol Red dan Red Lake.

- digunakan untuk mewarnai kain tekstil dan sebagai mordan untuk pewarna asam. 

- sebagai bahan dalam campuran eutektik untuk rendaman perlakuan panas.

- untuk penyamakan kulit.

- sebagai fluks dalam produksi logam magnesium.

- untuk melunakkan air dalam boiler.

- digunakan dalam zat aditif untuk minyak pelumas.

- sebagai reagen untuk analisis sulfat dengan metode basah. 

- untuk menyiapkan garam barium lainnya.


2. Sifat Fisik atau Sifat Fisika

Sifat fisika barium klorida sebagai berikut.

- kristal atau bubuk putih.

- sistem kristal BaCl2 anhidrat bersifat ortogonal, transisi ke bentuk kubik terjadi pada 925 °C.

- sistem kristal barium klorida dihidrat (BaCl2•2H2O) adalah monoklinik).

- hidroskopis.

- rasanya pahit dan sedikit asin.

- massa jenis atau kepadatan (density)barium klorida anhidrat adalah 3,856 g/mL

-  massa jenis atau kepadatan (density)barium klorida dihidrat adalah 3,0979/mL.

- titik leleh atau meleleh pada suhu 962 °C

- menguap pada suhu 1.560 °C.

- mudah larut dalam air.

- larut dalam metanol.

- tetapi tidak larut dalam pelarut organik polar lainnya.


3. Produksi atau Pembuatan

Terdapat beberapa cara yang dapat digunakan untuk membuat klorida.


Cara 1

Mereaksikan barium sulfida dengan asam klorida.

Persamaan reaksinya

BaS + 2HCl → BaCl2 + H2S


Zat-zat pengotor, seperti sulfida logam berat yang tidak larut dalam air, dapat dipisahkan dengan cara penyaringan. Sedangkan senyawa-senyawa belerang yang larut dalam air, dioksidasi menjadi barium sulfat yang tidak larut, sehingga dapat dihilangkan dengan cara penyaringan. Larutan hasil penyaringan kemudian diuapkan untuk membentuk barium klorida.


Cara 2

Mereaksikan barium karbonat dengan larutan HCl.

Persamaan reaksinya:

BaCO3 + HCl → BaCl2 + H2CO3


Cara 3

Memanaskan campuran barium sulfat, kalsium klorida, dan karbon.

Persamaan reaksinya:

BaSO4 + CaCl2 + 2C → BaCl2 + CaS + 2CO2


4. Reaksi Kimia atau Sifat Kimia


a. Pembetukan hidrat

Barium klorida anhidrat menyerap kelembapan yang membentuk dihidrat, BaCl2 • 2H2O. Yang terakhir membentuk monohidrat, BaCl2 • H2O jika dikocok dengan metanol. 


b. Reaksi dengan asam

Dalam larutan berair dengan asam sulfat membentuk endapan barium sulfat.

Persamaan reaksinya:

BaCl2 + H2SO4 → BaSO4 + HCl


Reaksi pengendapan serupa terjadi dengan asam fluorida, asam arsenik, asam fosfat dan asam oksalat, membentuk barium fluorida yang sedikit larut (BaF2), dan barium arsenat yang tidak larut (Ba3(AsO4)2), barium fosfat (Ba3(PO4)2), dan barium oksalat (BaC2O4).

Persamaan reaksinya:

BaCl2 + HF → BaF2 + HCl

BaCl2 + H3AsO4 → Ba3(AsO4)2 + HCl

BaCl2 + H3PO4 → Ba3(PO4)2 + HCl

BaCl2 + H2C2O4 → BaC2O4 + HCl


5. Toksisitas

Barium klorida mempunyai sifat toksisitas akut tinggi pada semua jalur paparan. Efeknya mirip dengan senyawa barium terlarut lainnya. Dosis mematikan oral dan subkutan pada anjing adalah sebagai berikut: 

- LD oral (anjing): 90 mg/kg

- LD subkutan (anjing): 10 mg/kg


SUMBER RUJUKAN

Pradyot Patnaik, Ph.D. 2001. Handbook of Inorganic Chemicals. McGraw-Hill. ISBN 0-07-049439-8.


Senyawa Barium Lainnya:

Barium Peroksida


Barium Nitrat


Barium Oksida


Barium Karbonat


Barium Bromida


- Barium Hidroksida


Barium Azida


Barium Sulfida


20Fakta Menarik Tentang Obesitas

 

Barium Bromida | Kegunaan, Sifat Kimia, Produksi, Sifat Fisika, Bahaya

Ion-ion penyusun barium bromida
 

Barium bromida (barium bromide) adalah senyawa anorganik yang tersusun memiliki rumus kimia  BaBr2 dan massa molekul relatif (Mr) 297,14.


1. Manfaat atau Kegunaan

Barium bromida digunakan untuk membuat senyawa fotografi, fosfor, dan bromida lainnya.


2. Sifat Fisik atau Sifat Fisika

Sifat fisika barium bromida sebagai berikut.

- kristal ortorombik berwarna putih.

- masssa jenis atau kepadatan (density) BaBr2 anhidrat adalah 4,78 g/mL

- massa jenis barium bromida dihidrat, BaBr2•2H2O adalah 3,58 g /mL.

- titik leleh atau meleleh pada suhu 857 °C.

- menguap pada suhu 1.835 °C.

- mudah larut dalam air. Kelarutannya 92,2 g / 100 g air pada suhu 0 °C.


3. Persiapan atau Produksi

Barium bromida dibuat dengan cara mereaksikan barium karbonat atau barium sulfida dengan asam hidrobromat.

Persamaan reaksinya:

BaCO3 + 2HBr → BaBr2 + CO2 + H2O

BaS + 2HBr → BaBr2 + H2S


Kristal putih dihidrat, BaBr2•2H2O, diperoleh dengan cara kristalisasi dari larutan berair. Garam anhidrat diperoleh dengan memanaskan dihidrat pada suhu 120 °C.


4. Sifat Kimia atau Reaksi Kimia

Dalam bentuk larutan, reaksi kimia barium klordia mirip dengan reaksi barium klorida. 

Ketika direaksikan dengan larutan asam sulfat, asam fluorida, asam fosfat atau asam oksalat, maka akan terbentuk garam barium yang tidak larut.

Demikian pula, banyak garam barium yang tidak dapat larut dapat terbentuk melalui reaksi dekomposisi ganda, ketika direaksikan dengan garam terlarut dari logam lain.


5. Toksisitas

Menelan garam atau larutan encer dari barium bromida dapat menyebabkan keracunan yang mengancam jiwa.

 

SUMBER RUJUKAN

Pradyot Patnaik, Ph.D. 2001. Handbook of Inorganic Chemicals. McGraw-Hill. ISBN 0-07-049439-8.


Senyawa Barium Lainnya:

Barium Peroksida


Barium Nitrat


Barium Oksida


Barium Karbonat


- Barium Klorida


Barium Hidroksida


Barium Azida


Barium Sulfida


20Fakta Menarik Tentang Obesitas

 

Barium Karbonat | Manfaat, Sifat Fisika, Reaksi Kimia, Produksi


Barium karbonat (barium carbonate) adalah senyawa anorganik yang memiliki rumus kimia  BaCO3 dan massa molekul relatif (Mr) 197,37.

Barium karbonat ditemukan di alam sebagai mineral witherite.


1. Manfaat atau Penggunaan

Barium karbonat memiliki banyak aplikasi komersial utama dalam industri batu bata, kaca, keramik, pengeboran minyak, fotografi dan kimia. 

Beberapa manfaat barium karbonat sebagai berikut.

- dicampur dengan tanah liat basah dalam pembuatan bata merah. Fungsi barium karbonat dalam proses ini adalah untuk melumpuhkan garam-garam yang larut dalam air sehingga warna bata merah yang dihasilkan seragam.

- Dalam industri kaca, barium ditambahkan ke kaca sebagai barium karbonat atau barium oksida untuk meningkatkan indeks bias kaca optik;.

- digunakan dalam pembuatan tabung gambar televisi dan kertas foto. 

- digunakan sebagai bahan fluks dalam industri keramik untuk enamel, glasir, dan badan keramik. 

- digunakan dalam pengeboran sumur minyak untuk melarutkan gipsum dan menghambat koagulasi.

- dalam metalurgi besi barium karbonat digunakan untuk karburasi baja.

- dalam sel klor-alkali digunakan untuk mengolah air garam, guna menghilangkan ion sulfat terlarut.

- digunakan untuk membuat ferit, dan barium titanat. 

- untuk membuat garam barium lainnya. Banyak garam barium dibuat dengan menggunakan barium karbonat sebagai bahan dasar.


2. Sifat Fisik atau Sifat Fisika
Barium karbonat

Sifat fisika barium karbonat sebagai berikut.

- bubuk berwarna putih

- sistem kristal ortorombik

- massa jenis atau kepadatan (density) 4,286 g/mL.

- indeks bias 1,60

- kekerasan 3,50 Mohs

- meleleh pada suhu 811 °C.

- tidak larut dalam air


3. Produksi atau Pembuatan

Barium karbonat dapat dibuat secara komersial dari barium sulfida, baik dengan cara direaksikan dengan natrium karbonat pada suhu 60-70 °C (metode soda abu) atau dengan cara melewatkan karbon dioksida pada suhu 40-90 °C.

Persamaan reaksinya:

BaS + Na2CO3 → BaCO3 + Na2S

BaS + CO2 + H2O → BaCO3 + H2S


Dalam proses soda abu, natrium karbonat padat atau terlarut ditambahkan ke larutan barium sulfida. Endapan barium karbonat yang dihasilkan disaring, dicuci, lalu dikeringkan.


4. Reaksi Kimia atau Sifat Kimia

a. Pemanasan

Barium karbonat terurai menjadi barium oksida dan karbon dioksida saat dipanaskan pada suhu 1.300 ° C. Dengan adanya karbon, dekomposisi terjadi pada suhu yang lebih rendah. 


b. Reaksi dengan asam

Barium karbonat larut dalam HCl dan HNO3 encer, yang membebaskan gas CO2. Reaksi serupa terjadi pada asam asetat.

Persamaan reaksinya:

BaCO3 + HCl → BaCl2(aq) + CO2(g) + H2O

BaCO3 + HNO3 → Ba(NO3)2 + CO2(aq) + H2O

BaCO3 + CH3COOH → (CH3COO)2Ba + CO2 + H2O


Garam padat, barium klorida, barium nitrat, dan barium asetat yang larut dalam air, dapat diperoleh dengan cara penguapan larutan. 

Pelarutan barium karbonat dalam larutan asam fluorida (HF), diikuti dengan penguapan sampai kering, dan kemudian dilakukan pemanasan sampai memerah, maka akan menghasilkan barium fluorida.


c. Reaksi dengan besi iodida

Barium karbonat membentuk barium iodida ketika direaksikan dengan larutan besi iodida.

Persamaan reaksinya

BaCO3 + FeI2 → BaI2 + FeCO3


d. Reaksi dengan barium kromat

Ketika barium karbonat dipanaskan dengan kalium dikromat, maka akan dihasilkan barium kalium kromat. Barium kalium kromat merupakan pigmen kuning pucat, yang dikenal sebagai Pigmen E.


e. Reaksi kalsinasi

Kalsinasi barium karbonat pada suhu 1.300 °C dengan titanium dioksida akan menghasilkan barium metatitanate (BaTiO3) dan gas karbon dioksida.

Persamaan reaksinya:

BaCO3 + TiO2 → BaTiO3 + CO2

 

SUMBER RUJUKAN

Pradyot Patnaik, Ph.D. 2001. Handbook of Inorganic Chemicals. McGraw-Hill. ISBN 0-07-049439-8.


Senyawa Barium Lainnya:

Barium Peroksida


Barium Nitrat


Barium Oksida


- Barium Bromida


- Barium Klorida


Barium Hidroksida


Barium Azida


Barium Sulfida


 20Fakta Menarik Tentang Obesitas

Barium Oksida | Manfaat, Sifat Fisika, Sifat Kimia, Pembuatan, Bahaya


Barium oksida (barium oxide) adalah senyawa anorganik yang mempunyai rumus kimia BaO dan massa molekul relatif (Mr) 153,33.

Barium oksida disebut juga sebagai: 

- baryta terkalsinasi (calcined baryta)

- barium monoksida (barium monoxide).

- barium protoksida (barium protoxide).


1. Kegunaan atau Manfaat

Beberapa kegunaan barium oksida sebagai berikut.

- untuk menghilangkan air dari alkohol, aldehida, keton, petroleum eter, dan pelarut organik lainnya.

- untuk mengeringkan gas.

- digunakan dalam pembuatan deterjen untuk minyak pelumas.


2. Sifat Fisik atau Sifat Fisika

Sifat fisika barium oksida sebagai berikut.

- kristal kubik tak berwarna atau bubuk putih kekuningan.

- massa jenis atau kepadatan (density) 5,72 g/mL.

- larut dalam air pada suhu kamar. Kelarutannya 3,48 g/100 g pada suhu 20 °C.

- sangat larut dalam air mendidih. Kelarutannya 90,8 g/100 g pada suhu 100 °C.

- tidak larut dalam aseton dan amonia cair.


3. Persiapan atau Produksi

Barium oksida dibuat dengan cara memanaskan barium karbonat dengan kokas, karbon hitam, atau tar.

Persamaan reaksinya:

BaCO3 + C → BaO + 2CO


Barium oksida juga dapat dibuat dengan cara dekomposisi termal barium nitrat.


4. Sifat Kimia atau Reaksi Kimia

a. Reaksi dengan air

Barium oksida bereaksi dengan air membentuk barium hidroksida.

Persamaan reaksinya:

BaO + H2O → Ba(OH)2 (∆Hrxn = –24,4 kkal/mol


Reaksi barium oksida dengan air berlangsung secara cepat dan eksotermis.


b. Reaksi dengan CO2

Barium oksida bereaksi dengan karbon dioksida membentuk barium karbonat.

Persamaan reaksinya:

BaO + CO2 → BaCO3 (∆Hrxn = –63,1 kkal/mol)


Sama seperti dengan air, reaksi barium oksida dengan CO2 berlangsung cepat dan eksoterm.


c. Pemanasan

Ketika dipanaskan di udara atau dengan oksigen pada suhu 450 °C hingga 500 °C, barium oksida mudah membentuk barium peroksida (BaO2).

Persamaan reaksinya:

2BaO + O2 → 2BaO2


d. Reaksi dengan silika

Ketika dipanaskan dengan silika hingga berpijar, barium oksida membentuk monobarium silikat, BaO•SiO2 atau Ba3SiO5.


e. Reaksi dengan asam

Larutan barium oksida dalam air mengalami reaksi netralisasi dengan asam membentuk endapan garam barium yang tidak larut, seperti BaSO4 dan Ba3(PO4)2.


f. Reaksi dengan alkohol

BaO bereaksi lambat dengan alkohol membentuk barium alkoholat.


5. Bahaya

- Barium oksida bersifat toksik. 

- Karena afinitasnya terhadap kelembapan, senyawa ini bersifat korosif pada kulit. 

- Akumulasi debu barium oksida atau barium peroksida dapat menimbulkan bahaya kebakaran.

- Kontak dengan air atau CO2 menghasilkan banyak panas. Oleh karena itu, kebakaran yang terjadi karena BaO tidak boleh dipadamkan menggunakan air atau CO2. Penggunaan CO2 untuk memadamkan api dari BaO, hanya dapat membuat kebakaran makin hebat. 

 

SUMBER RUJUKAN

Pradyot Patnaik, Ph.D. 2001. Handbook of Inorganic Chemicals. McGraw-Hill. ISBN 0-07-049439-8.


Senyawa Barium Lainnya:

Barium Peroksida


Barium Nitrat


- Barium Karbonat


Barium Bromida


- Barium Klorida


Barium Hidroksida


Barium Azida


Barium Sulfida


 20Fakta Menarik Tentang Obesitas


Barium Nitrat | Manfaat, Sifat Fisika, Sifat Kimia, Pembuatan, Bahaya


Barium nitrat (barium nitrate) adalah senyawa anorganik yang mempunyai rumus kimia Ba(NO3)2 dan massa molekul relatif (Mr) 261,37.

Senyawa yang sering disebut sebagai nitrobarit ini, tersusun dari ion Ba2+ dan NO3.


1. Manfaat atau Kegunaan

Beberapa manfaat dari barium nitrat sebagai berikut.

- untuk menghasilkan warna hijau pada suar, perangkat piroteknik.

- digunakan di lampu sinyal berwarna hijau.

-digunakan di peluru pelacak (tracer bullets).


2. Sifat Fisik atau Sifat Fisika

Sifat fisika barium nitrat sebagai berikut.

- kristal kubik berwarna putih.

- massa jenis atau kepadatan (density) 3,24 g/mL.

- titik leleh atau meleleh pada suhu 590 °C.

- larut dalam air. Kelarutannya:

* 5 g/100 mL pada suhu 0 °C.

* 10,5 g/100 mL pada suhu 25 °C. 

* 34,4 g/100 mL pada suhu 100 °C.

- tidak larut dalam alkohol.


3. Produksi atau Persiapan

Barium nitrat dapat dibuat dengan beberapa cara berikut.


Cara 1

Mereaksikan barium karbonat atau barium sulfida dengan asam nitrat.

Persamaan reaksinya:

BaCO3 + 2HNO3 → Ba(NO3)2 + CO2 + H2O


Larutan barium karbonat yang tersuspensi dalam asam nitrat,  disaring agar produknya mengkristal. 

Sebagai alternatif, barium karbonat dan asam nitrat ditambahkan ke dalam larutan jenuh barium nitrat. Produk yang diperoleh dapat dikristalisasi. 


Cara 2

Menambahkan natrium nitrat ke dalam larutan jenuh barium klorida. 

Dalam proses ini, barium nitrat akan mengendap dari larutan. Endapan tersebut kemudian disaring, dicuci, lalu dikeringkan.


4. Sifat Kimia atau Reaksi Kimia

a. Pemanasan

Pada suhu tinggi, barium nitrat terurai menjadi barium oksida, nitrogen dioksida, dan oksigen.

Persamaan reaksinya:

2Ba(NO3)2 → 2BaO + 4NO2 + O2


Dalam atmosfer oksida nitrat, dekomposisi termal barium nitrat menghasilkan barium nitrit (Ba(NO2)2). 


b. Campuran dengan serbuk logam

Barium nitrat (Ba(NO3)2) adalah zat pengoksidasi dan bereaksi kuat dengan zat pereduksi biasa.

Bubuk padat barium nitrat, bila dicampur dengan serbuk halus logam, seperti logam aluminium atau seng, atau dikombinasikan dengan paduan, seperti paduan aluminium-magnesium, dapat menyala dan meledak saat terkena benturan.


5. Toksisitas

Barium nitrat menunjukkan toksisitas tinggi hingga sedang secara oral, subkutan (injeksi atau penyuntikan), dan rute lainnya. Dosis mematikan oral pada kelinci adalah 150 mg/kg dan LD50 oral pada tikus adalah 355 mg/kg.

 

SUMBER RUJUKAN

Pradyot Patnaik, Ph.D. 2001. Handbook of Inorganic Chemicals. McGraw-Hill. ISBN 0-07-049439-8.


Senyawa Barium Lainnya:

Barium Peroksida


- Barium Oksida


Barium Karbonat


Barium Bromida


- Barium Klorida


Barium Hidroksida


Barium Azida


Barium Sulfida


- 20Fakta Menarik Tentang Obesitas


Barium Peroksida | Reaksi Kimia, Bahaya, Sifat Fisika, Kegunaan, Produksi


Barium peroksida (barium peroxide) adalah senyawa anorganik yang mempunyai rumus kimia BaO2 dan massa molekul relatif  169,33.

Barium peroksida disebut juga sebagai:

- barium dioksida (barium dioxide)

- barium superoksida (barium superoxide)


1. Manfaat atau Kegunaan

Beberapa kegunaan dari barium peroksida adalah sebagai berikut.

- sebagai bahan pemutih untuk serat dan jerami.

- digunakan untuk menghilangkan warna kaca.

- sebagai pigmen untuk mewarnai tekstil.

- untuk menghasilkan oksigen murni.

- untuk menyiapkan hidrogen peroksida.

- sebagai agen pengoksidasi.


2. Sifat Fisik atau Sifat Fisika


Sifat fisika barium peroksida sebagai berikut.

- bubuk putih keabu-abuan.

- tersusun dalam sistem kristal tetragonal.

- massa jenis atau kepadatan (density) 4.96 g/mL.

- titik leleh atau meleleh pada suhu 450 °C.

- tidak larut dalam air.


3. Persiapan atau Produksi

Barium peroksida dibuat dengan cara memanaskan barium oksida dengan udara atau oksigen pada suhu 500 °C.

Persamaan reaksinya:

2BaO + O2 → 2BaO2


4. Sifat Kimia atau Reaksi Kimia

a. Pemanasan

Barium peroksida terurai menjadi barium oksida dan oksigen saat dipanaskan hingga 700 °C. Pada suhu yang lebih rendah, dekomposisi terjadi secara perlahan. 


b. Reaksi dengan air

Selain karena pemanasan, barium peroksida juga terurai secara perlahan ketika kontak dengan air, membentuk barium hidroksida.


c. Bereaksi dengan asam 

Barium peroksida bereaksi dengan asam encer membentuk hidrogen peroksida.

Persamaan reaksinya:

BaO2 + 2HCl → BaCl2 + H2O2


Reaksi antara barium peroksida dengan asam sulfat dapat digunakan untuk membuat hidrogen peroksida.

Persamaan reaksinya:

BaO2 + H2SO4 → H2O2 + BaSO4


Barium sulfat yang tidak larut dalam larutan dapan dipisahkan dengan cara penyaringan.


5. Bahaya

Barium peroksida dapat menyala atau meledak jika terkena bahan yang dapat direduksi. Selain itu, zat ini juga beracun hampir pada semua jalur paparan.

 

SUMBER RUJUKAN

Pradyot Patnaik, Ph.D. 2001. Handbook of Inorganic Chemicals. McGraw-Hill. ISBN 0-07-049439-8.


Senyawa Barium Lainnya:

- Barium Nitrat


- Barium Oksida


- Barium Karbonat


- Barium Bromida


- Barium Klorida


- Barium Hidroksida


- Barium Azida


- Barium Sulfida


- BerapaLama Seseorang Keracunan Makanan dan Bagaimana Cara Mengatasinya?


Barium Sulfat | Manfaat, Sifat Fisika, Pembuatan, Sifat Kimia


Barium sulfat (barium sulfate) adalah senyawa anorganik yang memiliki rumus kimia BaSO4 dan massa molekul relatif (Mr) 233,39. 

Barium sulfat tersusun dari ion Ba2+ dan SO42–.

Senyawa ini sering juga disebut sebagai:

- barite

- baryte

- heavy spar

- blanc fixe


Barium sulfat tersebar luas di alam dan dijumpai dalam bentuk mineral barite (yang juga dikenal sebagai barytes atau heavy spar). Barit yang mengandung lebih dari 94% BaSO4 dapat diproses secara ekonomis.


1. Manfaat atau Kegunaan

Barium sulfat memiliki beberapa kegunaan sebagai berikut.

- Sekitar 80% produksi barium sulfat di dunia, digunakan sebagai komponen dalam sumur pengeboran minyak. Kehadiran barium sulfat dapat meningkatkan kepadatan fluida, meningkatkan tekanan hidrostatik di dalam sumur dan mengurangi kemungkinan ledakan.

- Suspensi barium sulfat digunakan dalam medis sebagai agen radiokantras dalam pencitraan sinar-x untuk mengamati saluran pencernaan. Meskipun barium tergolong logam berat namun penggunaan barium sulfat cukup aman karena kelarutannya yang rendah dalam air. Selain itu, barium sulfat juga mudah dikeluarkan dari dalam tubuh.

- Sebagian besar barium sulfat sintetis digunakan sebagai pigmen (pewarna) putih dalam cat.

- Cat "permanent white" merupakan campuran pigmen putih titanium oksida (TiO2) dan barium sulfat.

- Campuran antara barium sulfat dan seng sulfida (ZnS) merupakan pigmen anorganik yang disebut lithopone.

- Lapisan tipis barium sulfat yang disebut baryta pertama kali digunakan untuk melapisi permukaan dasar kertas foto untuk meningkatkan daya pantul gambar. Kertas seperti ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1884 di Jerman. Emulsi perak halida peka cahaya kemudian digunakan lagi -untuk melapisi- di atas lapisan baryta. Lapisan baryta membatasi penetrasi emulsi perak ke dalam serat kertas, sehingga emulsi lebih merata, dan warna hitam yang dihasilkan lebih seragam.

- Barium sulfat biasanya digunakan sebagai pengisi plastik untuk meningkatkan kerapatan molekul polimer guna meredam massa getaran.

Dalam plastik polipropilen dan polistiren, digunakan sekitar 70% BaSO4 sebagai pengisi. Kehadiran BaSO4 mampu meningkatkan ketahanan asam dan alkali dan opasitas (keadaan tidak tembus cahaya). Komposit seperti itu juga digunakan sebagai bahan pelindung sinar-X karena kemampuan radiopasitasnya. Komposit dengan fraksi massa barium sulfat tinggi (sekitar 70–80%) bekerja lebih baik daripada pelindung baja yang biasa digunakan.


2. Sifat Fisik atau Sifat Fisika


Sifat fisika dari barium sulfat sebagai berikut.

- padatan kristal belah ketupat (rhombic crystal) yang lembut.

- garam barium sulfat murni berwarna putih, namun warnanya bisa bervariasi dengan ada pengotot.

- warna mineral barite dapat bervariasi antara merah, kuning, abu-abu, atau hijau, tergantung pada jenis zat pengotor di dalamnya.

- massa jenis atau kepadatan (density) 4,50 g/mL.

- indeks bias 1,64

- mencair pada suhu sekitar  1.580 °C.

- terurai pada suhu di atas 1.600 °C.

- kekerasan 4,3 sampai 4,6 Mohs;

- kelarutan dalam air sangat kecil. Kelarutannya sekitar 285 mg/L pada suhu 30 °C.

- tidak larut dalam alkohol.

- larut dalam asam sulfat pekat.


3. Persiapan atau Produksi

Barium sulfat atau barit alami biasanya mengandung pengotor berupa silika, oksida besi, dan atau fluorida.

Silika sebagai pengotor utama, dapat dihilangkan sebagai natrium fluorosilikat, dengan cara memperlakukan barit dengan asam fluorida diikuti dengan soda kaustik (NaOH).

Barium sulfat dengan kemurnian tinggi dapat diendapkan dengan cara mengolah larutan berair dari garam barium dengan larutan natrium sulfat.

Persamaan reaksinya:

BaCl2 + Na2SO4 → BaSO4 + 2NaCl


BaSO4 yang telah diendapkan dari proses ini sering digunakan dalam banyak aplikasi industri.

Blanc fixe dan Lithopone dibuat dengan cara mereaksikan barium sulfida dengan natrium sulfat dan seng sulfat.


4. Sifat Kimia atau Reaksi Kimia

Barium sulfat adalah salah satu garam barium yang paling tidak larut dalam air. Senyawa kimia ini tidak mengalami reaksi dekomposisi ganda dalam fase air.


a. Reaksi dengan karbon

Barium sulfat akan mengalami reaksi reduksi menghasilkan barium sulfida, jika dipanaskan dengan kokas.

Persamaan reaksinya:

BaSO4 + 4C → BaS + 4CO


b. Reaksi dengan aluminium atau kalium

BaSO4 bereaksi secara keras jika dipanaskan dengan aluminium. 

Jika dipanaskan dengan kalium, maka akan terjadi reaksi yang eksplosif.

 

SUMBER RUJUKAN

Pradyot Patnaik, Ph.D. 2001. Handbook of Inorganic Chemicals. McGraw-Hill. ISBN 0-07-049439-8.


Senyawa Barium Lainnya:

Barium Asetat


BariumKromat(VI)


Barium Sianida


Barium Azida


Barium Sulfida


- BariumTitanate


BariumPeroksida


- Aluminium Hidrida


 11 Ikan Purba Yang Masih Ada Hingga Saat Ini

Barium Titanate | Manfaat, Sifat Fisika


Barium titanate adalah senyawa anorganik yang mempunyai rumus kimia BaTiO3 dan massa molekul relatif (Mr) 233,19.

Barium titanate sering disebut sebagai:

- barium metatitanate

- barium titanate(IV)


1. Manfaat atau Kegunaan

Polycrystalline BaTiO3 dalam plastik


Barium titanate memiliki banyak aplikasi komersial penting. Hal ini berkaitan dengan sifat ferroelektrik dan piezoelektrik. 

Selain itu, senyawa ini memiliki konstanta dielektrik yang sangat tinggi (sekitar 1.000 kali lipat air).

Senyawa kimia barium titanate mempunyai lima modifikasi kristal, yang masing-masingnya stabil pada kisaran suhu tertentu.

Badan keramik dari barium titanate sebagian besar diaplikasikan dalam penguat dielektrik, penguat magnetis, dan kapasitor. Perangkat penyimpanan ini digunakan dalam kalkulator indigital, pesawat radio dan televisi, peralatan ultrasonik, mikrofon kristal dan telepon, peralatan sonar, dan banyak perangkat elektronik lainnya.


2. Sifat Fisik atau Sifat Fisika

Struktur kubik BaTiO3.
Bola merah : pusat oksida
Bola biru : kationTi4+,
Bola hijau : kation Ba2+.


Sifat fisika barium titanate sebagai berikut.

- padatan kristal putih

- struktur kristal tetragonal.

- tidak berbau

- ditemukan dalam lima modifikasi kristal.

- menunjukan sifat feroelektrik dan piezoelektrik.

- massa jenis atau kepadatan (density) 6,02 g/mL.

- titik leleh/lebur atau meleleh pada suhu 1.625 °C (2.957 °F; 1.898 K).

- tidak larut dalam air dan alkali.

- sedikit larut dalam asam mineral encer.

- larut dalam asam sulfat pekat dan asam fluorida pekat.

 

SUMBER RUJUKAN

Pradyot Patnaik, Ph.D. 2001. Handbook of Inorganic Chemicals. McGraw-Hill. ISBN 0-07-049439-8.


Senyawa Barium Lainnya:

Barium Asetat


BariumKromat(VI)


Barium Sianida


Barium Azida


Barium Sulfida


Barium Sulfat


- BariumPeroksida


- Arsenik Sesquisulfida


 

Barium Sulfida | Manfaat, Sifat Fisika, Reaksi Kimia, Toksisitas, Pembuatan


Barium sulfida (barium sulfide) adalah senyawa anorganik yang memiliki rumus kimia BaS dan massa molekul relatif (Mr) 169,39.

Barium sulfida tersusun dari ion Ba2+ dan S2–.


Barium juga membentuk beberapa senyawa sulfida lain, seperti:

- Barium hidrosulfida (barium hydrosulfide) - Ba(SH)2.

- Barium disulfida (barium disulfide) - BaS2.

- Dibarium trisulfida (dibarium trisulfide) - Ba2S3.

- Barium trisulfida (barium trisulfide) - BaS3.

- Barium tetrasulfida monohidrat (barium tetrasulfide monohydrate) - BaS4•H2O.

- Barium pentasulfida (barium pentasulfide) - BaS5.


1. Manfaat atau Penggunaan

Beberapa manfaat atau kegunaan dari barium sulfida sebagai berikut

- digunakan dalam cat bercahaya.

- untuk zat dehairing (penghilang bulu).

- sebagai penghambat api.

- untuk memproduksi hidrogen sulfida (H2S).


2. Sifat Fisik atau Sifat Fisika

Sifat fisika barium sulfida sebagai berikut.

- padatan kristal tak berwarna (putih).

- massa jenis atau kepadatan (density) 4,25 g/mL.

- indeks bias 2,155

- larut dalam air (terurai). Kelarutannya:

* 2,88 g/100 mL pada suhu 0 °C.

* 7,68 g/100 mL pada suhu 20 °C

* 60,3 g/100 mL pada suhu 100 °C

- tidak larut dalam alkohol.


3. Produksi atau Persiapan

Barium sulfida dapat dibuat menggunakan reaksi karbotermik. Hal ini dilakukan dengan cara memanaskan barium sulfat (barite) dengan batubara atau kokas dalam tanur putar pada suhu 1.000 °C hingga 1.250 °C dalam atmosfer bebas oksigen.

Persamaan reaksinya:

BaSO4 + 4C → BaS + 4CO

BaSO4 + 4C → BaS + 2CO2


Produk yang dihasilkan dalam proses ini berupa bubuk berwarna abu-abu atau hitam karena masih mengandung pengotor dari karbon dan barium sulfat yang tidak habis bereaksi.

Barium sulfida dapat dipisahkan dari pengotornya dengan cara diekstraksi menggunakan air panas dan filtrasi.

Setelah disaring, akan diperoleh larutan barium sulfida berair dengan konsentrasi BaS sekitar 15-30%. 

Konsentrasi lebih tinggi dapat dihasilkan melalui proses pemekatan lebih lanjut. Barium sulfida komersial memiliki konsentrasi 80-90% BaS.

Barium sulfida juga dapat dibuat dengan cara mereduksi barium sulfat menggunakan gas metana, pada suhu tinggi.


4. Sifat Kimia atau Reaksi Kimia

a. Reaksi dengan air

Barium sulfida larut dalam air, berdisosiasi hingga 10%, membentuk bariumhidrosulfida dan barium hidroksida.

Persamaan reaksinya:

2BaS + 2H2O → Ba(SH)2 + Ba(OH)2


Larutan barium sulfida sangat basa. Oleh sebab itu, ketika didinginkan, akan terbentuk kristal barium hidroksida terlebih dahulu.

Larutan berair dari barium sulfida teroksidasi secara perlahan di udara membentuk unsur sulfur dan berbagai anion belerang termasuk sulfit, tiosulfat, polisulfida, dan sulfat.

Warna kuning larutan barium sulfida dikaitkan dengan adanya unsur belerang terlarut yang dihasilkan dari proses oksidasi lambat di udara.

Perlu diperhatikan bahwa, reaksi oksidasi yang kuat hingga meledak dapat terjadi, jika larutan barium sulfida dipanaskan dengan zat oksidator kuat seperti fosfor pentoksida atau kalium klorat.


b. Reaksi dengan asam

Barium sulfida mengalami reaksi dekomposisi ganda dengan larutan asam klorida dan asam nitrat, menghasilkan barium klorida dan barium nitrat (setelah dilakukan penguapan).

Persamaan reaksinya:

BaS + HCl → BaCl2 + H2S(g)

BaS + HNO3→ Ba(NO3)2 + H2S(g)


c. Reaksi dengan CO2

Barium sulfida bereaksi dengan karbon dioksida menghasilkan barium karbonat dan hidrogen sulfida.

Persamaan reaksinya:

BaS + CO2 + H2O → BaCO3 + H2S


5. Toksisitas

Barium sulfida sangat beracun jika ditelan.

 

SUMBER RUJUKAN

Pradyot Patnaik, Ph.D. 2001. Handbook of Inorganic Chemicals. McGraw-Hill. ISBN 0-07-049439-8.


Senyawa Barium Lainnya:

Barium Asetat


BariumKromat(VI)


Barium Sianida


Barium Azida


- Barium Sulfat


BariumTitanate


BariumPeroksida


 - Asam Arsenik atauOrthoarsenic Acid


Barium Azida | Manfaat, Pembuatan, Sifat Kimia, Sifat Fisika, Bahaya


Barium azida (barium azide) adalah senyawa anorganik yang memiliki rumus kimia Ba(N3)2 atau BaN6 dengan massa molekul relatif (Mr) 221,37.

 

1. Manfaat atau Kegunaan

Beberapa kegunaan dari barium azida sebagai berikut.

- digunakan dalam bahan peledak.

- digunakan untuk membuat barium sulfat dan azida dari magnesium, natrium, kalium, litium, rubidium.

Persamaan reaksinya:

Ba(N3)2 + MgSO4 → MgN3 + BaSO4

Ba(N3)2 + Na2SO4 → 2NaN3 + BaSO4

Ba(N3)2 + K2SO4 → 2KN3 + BaSO4

Ba(N3)2 + Li2SO4 → 2LiN3 + BaSO4

Ba(N3)2 + Rb2SO4 → 2RbN3 + BaSO4


2. Sifat Fisik atau Sifat Fisika


Sifat fisika dari barium azida sebagai berikut.

- kristal monoklinik tak berwarna (putih).

- tidak berbau.

- massa jenis atau kepadatan (density) 2,936 g/mL

- titik lebur 126 °C.

- titik didih 160 °C (320 °F; 433 K) (mulai terdekomposisi)

- mulai meledak pada suhu > 180 °C.

-  larut dalam air. Kelarutannya:

• 11.5 g/100 mL pada suhu 0 °C.

• 14,98 g/100 mL pada suhu 15,7 °C.

• 15,36 g/100 mL pada suhu 20 °C.

• 22,73 g/100 mL pada suhu 52.1 °C.

• 24,75 g/100 mL pada suhu 70 °C.

- sedikit larut dalam etanol. Kelarutannya 0.017 g/100 mL pada suhu 16 °C.

- tidak larut dalam aseton.

- tidak larut dalam eter.


3. Persiapan atau Produksi

Barium azida dapat dibuat dengan cara mereaksikan natrium azida dengan garam barium yang dapat larut. Larutannya kemudian dipekatkan untuk memungkinkan kristal dapat tumbuh. 

Dalam pembuatan ini harus berhati-hati, karena kristal barium azida akan meledak jika benar-benar kering, atau mengalami gesekan. Produk barium azida harus disimpan di tempat yang lembab dengan etanol.


4. Bahaya

Padatan kering barium azida sangat sensitif terhadap guncangan, benturan, dan gesekan. Zat ini akan terurai secara eksplosif saat dipanaskan hingga 275 °C. 

Kontak dengan asam dapat menghasilkan asam hidrazoat, yang merupakan suatu senyawa eksplosif. 

Kontak dengan timbal, perak, dan banyak logam lain dapat membentuk azida eksplosif dari logam tersebut. 

Kehadiran ion natrium, kalium, barium dan ion besi sebagai pengotor dapat meningkatkan sensitivitas barium azida. 

Barium azida juga merupakan senyawa yang beracun. Efek toksiknya mirip dengan efek garam barium terlarut lainnya.


SUMBER RUJUKAN

Pradyot Patnaik, Ph.D. 2001. Handbook of Inorganic Chemicals. McGraw-Hill. ISBN 0-07-049439-8.


Senyawa Barium Lainnya:

Barium Asetat


BariumKromat(VI)


Barium Sianida


- Barium Sulfida


Barium Sulfat


BariumTitanate


BariumPeroksida


 - Ammonium Bromida


Barium Sianida | Manfaat, Sifat Kimia, Sifat Fisika, Pembuatan, Toksisitas

 Barium sianida (Barium cyanide) adalah senyawa anorganik yang mempunyai rumus kimia Ba(CN)2 dan massa molekul relatif (Mr) 189,36.

Barium sianida tersusun dari ion Ba2+ dan ion CN.

1. Manfaat atau Kegunaan

Barium sianida digunakan dalam pelapisan listrik dan proses metalurgi lainnya.


2. Sifat Fisik atau Sifat Fisika

Sifat fisika barium sianida sebagai berikut.

- bubuk kristal putih.

- terurai secara perlahan di udara.

- Titik lebur 600 °C (1,112 °F; 873 K).

- sangat larut dalam air.Kelarutannya 18 g/100 mL pada suhu 14 °C.

- larut dalam alkohol.


3. Persiapan atau Produksi

Barium sianida dibuat dengan cara mereaksikan barium hidroksida dengan asam hidrosianat.

Persamaan reaksinya:

Ba(OH)2 + 2HCN → Ba(CN)2 + 2H2O


Produk yang terbentuk dapat dikristalisasi dari larutan.


4. Sifat Kimia atau Reaksi Kimia

Barium sianida bereaksi dengan asam menghasilkan hidrogen sianida.

Persamaan reaksinya:

Ba(CN)2 + H2SO4 → 2HCN + BaSO4


Ba(CN)2 dapat membentuk banyak zat sianida yang tidak larut melalui reaksi dekomposisi ganda.


5. Toksisitas

Barium sianida adalah racun yang sangat mematikan. Menelan zat ini dalam jumlah kecil saja, sudah bisa menyebabkan kematian.

 

SUMBER RUJUKAN

Pradyot Patnaik, Ph.D. 2001. Handbook of Inorganic Chemicals. McGraw-Hill. ISBN 0-07-049439-8.



IKUTI

KONTAK

Nama

Email *

Pesan *