Barium Klorida | Manfaat, Reaksi Kimia, Sifat Fisika, Pembuatan, Toksisitas

Barium klorida dihidrat


Barium klorida (barium chloride) adalah senyawa anorganik yang memiliki rumus kimia BaCl2 dan massa molekul relatif (Mr) 208,23. 

Sama seperti barium bromida, senyawa ini sering dijumpai dalam bentuk dihidrat (BaCl2•2H2O).


1. Manfaat atau Kegunaan

Beberapa manfaat dari bromium klorida sebagai berikut.

- digunakan untuk membuat pigmen Lithol Red dan Red Lake.

- digunakan untuk mewarnai kain tekstil dan sebagai mordan untuk pewarna asam. 

- sebagai bahan dalam campuran eutektik untuk rendaman perlakuan panas.

- untuk penyamakan kulit.

- sebagai fluks dalam produksi logam magnesium.

- untuk melunakkan air dalam boiler.

- digunakan dalam zat aditif untuk minyak pelumas.

- sebagai reagen untuk analisis sulfat dengan metode basah. 

- untuk menyiapkan garam barium lainnya.


2. Sifat Fisik atau Sifat Fisika

Sifat fisika barium klorida sebagai berikut.

- kristal atau bubuk putih.

- sistem kristal BaCl2 anhidrat bersifat ortogonal, transisi ke bentuk kubik terjadi pada 925 °C.

- sistem kristal barium klorida dihidrat (BaCl2•2H2O) adalah monoklinik).

- hidroskopis.

- rasanya pahit dan sedikit asin.

- massa jenis atau kepadatan (density)barium klorida anhidrat adalah 3,856 g/mL

-  massa jenis atau kepadatan (density)barium klorida dihidrat adalah 3,0979/mL.

- titik leleh atau meleleh pada suhu 962 °C

- menguap pada suhu 1.560 °C.

- mudah larut dalam air.

- larut dalam metanol.

- tetapi tidak larut dalam pelarut organik polar lainnya.


3. Produksi atau Pembuatan

Terdapat beberapa cara yang dapat digunakan untuk membuat klorida.


Cara 1

Mereaksikan barium sulfida dengan asam klorida.

Persamaan reaksinya

BaS + 2HCl → BaCl2 + H2S


Zat-zat pengotor, seperti sulfida logam berat yang tidak larut dalam air, dapat dipisahkan dengan cara penyaringan. Sedangkan senyawa-senyawa belerang yang larut dalam air, dioksidasi menjadi barium sulfat yang tidak larut, sehingga dapat dihilangkan dengan cara penyaringan. Larutan hasil penyaringan kemudian diuapkan untuk membentuk barium klorida.


Cara 2

Mereaksikan barium karbonat dengan larutan HCl.

Persamaan reaksinya:

BaCO3 + HCl → BaCl2 + H2CO3


Cara 3

Memanaskan campuran barium sulfat, kalsium klorida, dan karbon.

Persamaan reaksinya:

BaSO4 + CaCl2 + 2C → BaCl2 + CaS + 2CO2


4. Reaksi Kimia atau Sifat Kimia


a. Pembetukan hidrat

Barium klorida anhidrat menyerap kelembapan yang membentuk dihidrat, BaCl2 • 2H2O. Yang terakhir membentuk monohidrat, BaCl2 • H2O jika dikocok dengan metanol. 


b. Reaksi dengan asam

Dalam larutan berair dengan asam sulfat membentuk endapan barium sulfat.

Persamaan reaksinya:

BaCl2 + H2SO4 → BaSO4 + HCl


Reaksi pengendapan serupa terjadi dengan asam fluorida, asam arsenik, asam fosfat dan asam oksalat, membentuk barium fluorida yang sedikit larut (BaF2), dan barium arsenat yang tidak larut (Ba3(AsO4)2), barium fosfat (Ba3(PO4)2), dan barium oksalat (BaC2O4).

Persamaan reaksinya:

BaCl2 + HF → BaF2 + HCl

BaCl2 + H3AsO4 → Ba3(AsO4)2 + HCl

BaCl2 + H3PO4 → Ba3(PO4)2 + HCl

BaCl2 + H2C2O4 → BaC2O4 + HCl


5. Toksisitas

Barium klorida mempunyai sifat toksisitas akut tinggi pada semua jalur paparan. Efeknya mirip dengan senyawa barium terlarut lainnya. Dosis mematikan oral dan subkutan pada anjing adalah sebagai berikut: 

- LD oral (anjing): 90 mg/kg

- LD subkutan (anjing): 10 mg/kg



 

SUMBER RUJUKAN

Pradyot Patnaik, Ph.D. 2001. Handbook of Inorganic Chemicals. McGraw-Hill. ISBN 0-07-049439-8.




Tidak ada komentar:

IKUTI

KONTAK

Nama

Email *

Pesan *